Rabu, 08 Juni 2011

Bedah Buku: The Cashflow Quadrant


Selamat pagi Saudara Muh.sultan. Pada kesempatan kali ini
saya akan mengupas mengenai salah satu buku yang konsepnya sangat
terpakai dalam dunia keuangan pribadi, yaitu buku The Cashflow
Quadrant karangan Robert T Kiyosaki.
Buku ini membahas konsep mengenai cara orang mendapatkan
income, yang dibagi menjadi 4 quadran dan digambarkan
dalam diagram sebagai berikut:

E | B
-----------
S | I

Dari diagram diatas Saudara Muh.sultan dapat melihat
bahwa pada bagian kiri diagram terdapat huruf E yang melambangkan
Employee atau karyawan/pegawai, dan S yang melambangkan
Self-Employed atau pekerja lepas. Sementara di bagian kanan
terdapat huruf B yang melambangkan Business-Owner dan huruf I
yang melambangkan Investor.

Yang menarik dari konsep ini adalah mengapa quadran dipisahkan
menjadi quadran kiri dan quadran kanan? Ternyata, orang-orang yang
hidup pada quadran kiri (sebagai employee dan self-employed),
setiap harinya harus bekerja keras untuk mencari uang. Sedangkan
di sisi kanan, orang yang hidup sebagai Business-Owner dan
Investor dapat dengan santai menikmati hidup karena uang lah
yang mencari mereka.

Tidak percaya dengan konsep ini?

Buku ini dibuka dengan cerita mengenai Bill dan Ed. Bill dan Ed
tinggal pada suatu desa yang terpencil, dimana desa tersebut
kesulitan dalam mencari air bersih. Oleh karena itu para tetua
desa mengontrak Bill dan Ed dengan tugas menyediakan air bersih
untuk kebutuhan desa.

Ed dengan segera membeli 2 ember, dan dengan penuh semangat
setiap hari berlari ke danau yang lumayan jauh dari desa untuk
mengambil air. Ed langsung menghasilkan uang dengan cara
bekerja keras dari pagi hingga petang, mengangkut air dari
danau untuk dijual ke desa.

Dalam Cashflow Quadrant, Ed adalah seorang E (Employee). Ed
bekerja keras untuk menghasilkan uang. Biasanya uang yang dihasilkan
akan sebanding dengan waktu yang dikorbankan untuk bekerja. Semakin
lama Ed bekerja, maka incomenya akan semakin banyak. Namun bila
Ed sedang sakit atau sedang berlibur, incomenya akan menghilang.

Berbeda dari Ed, Bill mencari penanam modal yang dapat membiayai
rencananya. Lalu Bill bersama krunya membangun saluran air dari
danau menuju ke desa. Bill memerlukan waktu setahun untuk membangun
saluran airnya, dan selama setahun tersebut Bill sama sekali tidak
memiliki income. Namun setelah saluran airnya berhasil dibangun,
air bersih dapat terus mengalir menghasilkan uang bagi Bill. Saluran
airnya dapat bekerja 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Walaupun
Bill sedang tidur, ataupun sedang pergi liburan, saluran air dapat
terus bekerja menghasilkan uang bagi Bill.

Dalam Cashflow Quadrant, Bill adalah seorang B (Business-Owner).
Berbeda dari Ed yang bekerja untuk menghasilkan uang, Bill membangun
sebuah sistem yang akan menghasilkan uang bagi Bill. Dan pada saat
sistem sudah berjalan, uang akan mengalir terus untuk Bill, 24 jam
sehari, tujuh hari seminggu. Walaupun Bill sedang tidur maupun
sedang liburan.

Cerita pembuka diatas memberikan gambaran mengenai perbedaan dahsyat
antara quadran kiri dan quadran kanan. Dimana orang-orang yang hidup
pada quadran kiri harus bekerja keras setiap harinya untuk mencari
income, sementara orang-orang pada quadran kanan memiliki sistem
yang dapat bekerja menghasilkan uang bagi mereka.

Bagaimana dengan Saudara Muh.sultan?

Apakah Saudara Muh.sultan bekerja keras untuk menghasilkan uang?

Atau Saudara Muh.sultan sedang membangun saluran untuk menghasilkan
uang?

Konsep dari Cashflow Quadrant ini telah dipakai oleh banyak orang
untuk mencapai Kebebasan Finansial. Bila Saudara Muh.sultan
merasa tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai
The Cashflow Quadrant, bukunya bisa didapat di Gramedia ataupun
toko-toko buku favorit Saudara Muh.sultan.

Semoga pembahasan ringkas mengenai Cashflow Quadrant ini dapat
berguna bagi banyak orang. Akhir kata saya ucapkan Salam Finansial.

Regards,



David Ciang

Comments :

0 komentar to “Bedah Buku: The Cashflow Quadrant”


Posting Komentar